Teknologi Bahan Terbaru: Metamaterial Yang Eksotis
Metamaterials mengungkapkan beberapa properti yang paling menarik yang pernah dilihat pada bahan dan akan memiliki potensi untuk mengubah industri dengan cara yang mendasar. Aplikasi bisa sangat luas mulai dari ilmu pengetahuan, komunikasi, dan bahkan bidang seni.
Metamaterials adalah bahan buatan rekayasa teknologi manusia yang memiliki struktur geometris yang dibangun dari bahan mikroskopis yang dapat direkayasa. Tujuannya adalah agar bahan baru tersebut dapat mengarahkan cahaya, suara, dan (gelombang lainnya) dengan cara yang bermanfaat. Metamaterial Tembus Pandang Seorang ahli bahan dapat menggunakan geometri, ukuran dan susunan struktur material untuk menciptakan efek yang berbeda dari aslinya. Salah satu contoh klasik adalah penggunakan array kumparan tembaga untuk jubah tembus pandang pada obyek 2D sehingga ketika disinari dengan frekuensi tertentu dari gelombang elektro magnetik, seperti Duke University pada tahun 2006, obyek tersebut akan mampu menghilang dari pandangan manusia. Masalah dengan perangkat Universitas Duke 2006 adalah bahwa ia hanya bekerja untuk benda 2D dan di satu frekuensi tunggal microwave. Jika kita ingin membuat sesuatu yang kasat mata, kita perlu untuk membuatnya bekerja: 1. dalam spektrum terlihat, 2. di pita lebar cahaya tampak, 3. untuk objects 3D Dan pada tahun 2012, teknolog sekarang telah dapat menciptakan jubah microwave untuk bentuk obyek dasar 3D. Para ahli juga telah mampu membuatnya bekerja pada pita lebar (yaitu tidak hanya satu frekuensi tunggal tetapi di berbagai frekuensi). Saat ini juga tengah diujicoba metamaterial pertama yang akan dapat beroperasi di spektrum cahaya terlihat menggunakan tebal 15 sampai 35 nanometer lapisan perak dan silsesquioxane hidrogen (sejenis kaca). Ini membutuhkan mungkin 5 tahun sebelum kita bisa mencapai karakteristik pita lebar, 3D, spektrum visual pada metamaterial yang akan dapat dipakai pada benda normal dan mata manusia. Dan kemudian 5 tahun lagi untuk mencari tahu bagaimana skala manufaktur untuk objek skala besar. Salah satu idenya adalah dengan menggunakan bio teknologi sintetis untuk menghasilkan bakteri yang mampu mencetak lapisan nanometer ke permukaan bahan untuk memberikan daya tembus terukur dan murah. Metamaterial untuk Gelombang Jenis Lainnya Metamaterials memperoleh sifat eksotis mereka dengan berinteraksi dengan gelombang dengan cara khusus. Ternyata, anda juga dapat menerapkan konsep yang sama dengan jenis lain dari gelombang menggunakan metamaterials. Anda dapat membuat jubah untuk: radar (itu hanya gelombang radio), akustik (menyembunyikan anda dari Sonar), gelombang seismik (yang akan membantu anda memblokir/mengalirkan gelombang gempa yang masuk ke bangunan). Yang paling akhirnya, metamaterial memungkinkan kita untuk menyembunyikan objek dari bentuk yang paling dikenal terhadap kemungkinan serangan untuk pertahanan militer (menyembunyikan obyek strategis dan lain-lain). Meskipun demikian metamaterial bukan hanya tentang tembus pandang visual - membuat bangunan anda "tak terlihat", namun juga untuk gelombang gempa agar bisa masuk desain bangunan standar dalam 10 tahun. Cloaking wifi Anda / sel jaringan dari interference dari jaringan lainnya bisa meningkatkan bandwidth jaringan dan mengurangi latency. Sebagian juga bisa untuk cloaking permukaan monitor anda agar dapat mengurangi ketegangan mata dan menghapus refleksi. Metamaterial untuk Lensa Super Di sinilah yang akan benar-benar menarik, metamaterials juga dapat menghasilkan banyak efek di luar efek cloaking. Tergantung pada, ukuran pengaturan geometri, dan bahan-bahan yang digunakan, adalah mungkin untuk membuat lensa super yang memungkinkan kita untuk melampaui batas difraksi lensa normal. Paling minimal: membuat chip lebih kecil melalui lensa resolusi tinggi, mikroskop super, dan atau lensa kamera telepon mobile yang lebih baik. Transfer daya nirkabel yang lebih fokus, pencitraan satelit yang lebih baik, sel surya yang lebih efisien, laser yang lebih fokus dan masih terbuka untuk alat-alat lainnya yang memiliki lensa. Namun untuk saat sekarang, teknologi lensa super masih terbatas pada satu frekuensi dan belum ke spektrum cahaya terlihat tapi rintisan ini telah dibuka. Selanjutnya lensa super dapat diterapkan pula pada jenis gelombang lainnya, akustik, seismik dan magnetik misalnya mikrofon yang sangat peka sekaligus aman untuk perangkat mobile. Metamaterial untuk bidang Mekanika Metamaterial dapat membalikkan index bias cahaya (ilustrasi gambar), namun teknologi terbaru juga mengungkapkan bahwa metamaterial juga dapat digunakan untuk membalikkan sifat-sifat bahan di luar bidang optik (karakter mekaniknya). Sebagai contoh, ketika metamaterial kita tekan ke dalam sepotong busa elastis atau balon, normalnya, busa akan tertekuk ke dalam. Namun dengan metamaterial, kita dapat membuat busa menyembul ke arah luar menuju arah gaya datang/melawan tekanan jari kita! Jadi sifat mekanisnya juga terbalik. Ini adalah penemuan terbaru yang dibuat pada tahun 2012. Aplikasi akan sangat luas meliputi: teknologi sneakers/sepatu yang lebih nyaman, casing mobile phone yang lebih baik yang tidak pecah ketika anda menjatuhkannya, roda yang lebih efisien untuk mobil dan pelindung tubuh yang lebih baik (mungkin baju anti peluru yang lebih kuat). Antena WIFI yang lebih baik. Intelektual Ventures Nathan Myhrvold baru-baru ini menemukan antena metamaterials, yang akan membantu meningkatkan bandwith koneksi internet anda. Masing-masing unsur antena metamaterial dapat disetel untuk mengarahkan gelombang radio. Demikian juga, ini berarti ponsel yang lebih baik karena menghemat energi. Dan di sisi operator ponsel ini berarti membuat transceiving data yang lebih hemat daya. Membalik Arah Waktu Salah satu teori liar yang juga berkembang karena hadirnya metamaterial adalah proses untuk membalik arah waktu. Maksudnya ? Seperti kita ketahui, jika anda menjatuhkan handphone anda dan kemudian pecah berantakan, sedikit yang bisa anda lakukan. Namun dengan metamaterial, sebuah benda bisa dipasang semacam blue print komponennya (atau semacam DNA teknis). Hal ini memungkinkan rekonstruksi ulang handphone anda ke keadaan semula. Bukan dengan merakit ulang komponennya namun dengan membalik karakteristik bahannya pada level mikroskopis. Eksperimen Lainnya |
3D Printing: Mengapa Industri Besar Sangat Tertarik dengan Teknologi Satu Ini ?
Industri mobil, industri rekayasa mesin (ibu dari industri lain), sampai industri pesawat jet (yang membutuhkan presisi tinggi) saat ini tengah berbondong-bondong untuk saling mendahului dalam penguasaan teknologi ini. Bagaimana tidak, jika berhasil menjadi master di bidang ini, siapapun akan mampu meningkatkan profitabilitas dan skalabilitas bisnisnya dengan sangat cepat, tidak lagi tahunan, namun bisa dalam hitungan bulan. Mengapa? Dengan teknologi 3D printing ini, (jika sebelumnya, dengan cepat dan dengan presisi tinggi), mereka mampu mengubah-ubah produksi parts/komponen mesin produksi mereka, sekarang, perkembangan terakhir, memproduksi produk jadi untuk konsumen akhir pun telah mampu dilakukan secara langsung oleh teknologi ini. Hal ini disebabkan telah matangnya pula teknologi material untuk produk akhir.
Selain itu, jika beberapa tahun yang lalu, teknologi 3D printing baru mampu menghasilkan prototipe untuk 'cetakan' atau keperluan modeling produk akhir (dengan material semacam semen lunak/fiberglass/plastik polimer), namun saat ini teknologi cetak tiga dimensi telah mampu mengolah bahan yang bermacam-macam, cair dan padat (bahan cair akan dipadatkan terlebih dahulu), dan bahan tersebut telah mengandung warna, sehingga memungkinkan mereka untuk berinovasi dengan cepat di pasar secara langsung pada produk akhir. Banyak produsen sudah menggunakan pencetakan 3D untuk membuat prototipe komponen, karena lebih murah dan lebih fleksibel daripada membeli atau menyewa mesin yang hanya untuk memproduksi hanya satu atau dua item contoh. Tapi teknologi sekarang cukup baik untuk digunakan dalam membuat barang-barang produksi juga. Pada tanggal 20 November 2012 kemarin, anak perusahaan General Electric USA yakni GE Aviation menjadi berita hangat karena mengakusisi sebuah perusahaan kecil dengan 130 orang karyawan bernama Morris Technologies berbasis di Cincinnati Ohio. Morris Technologies menggunakan sejumlah mesin cetak 3D, yang semuanya bekerja dengan menggunakan deskripsi digital dari suatu obyek untuk dapat membangun dalam bentuk fisiknya, selapis demi selapis. Di antara teknologi cetak 3D yang digunakan oleh Morris Technologies adalah laser sintering. Tekniknya dengan cara menyebarkan lapisan tipis serbuk logam ke platform pembangun dan kemudian mengeringkan bahan dengan sinar laser. Proses ini diulang sampai obyek muncul. Sintering Laser mampu memproduksi segala macam bagian logam, termasuk komponen yang terbuat dari aerospace-grade titanium. Teknologi yang telah cukup matang ini lebih menghemat bahan (karena pendekatannya terbalik dengan produksi komponen konvensional) sekaligus, karena itu, bisa menghemat energi. Komponen hasil produksi mesin ini benar-benar dipakai sebagai komponen pesawat produksi General Electrik. Lebih dari 4000 pesawat jet pesanan akan diproduksi beberapa tahun ke depan. Produk Konsumer hasil Cetak 3D Salah satu sisi menarik dari 3D printing ini adalah kemampuan seseorang dalam membuat suatu produk dengan meniru atau reverse enginering produk lain. "Kopi Paste" produk bisa menjadi masalah baru bagi penegak hukum. Diawali dengan proses scanning model, menyimpannya sebagai file digital, dan kemudian mereproduksinya bisa dilakukan dengan cepat. Ingin lebih cepat? Di internet terdapat file digital siap pakai untuk memproduksi senjata! Ketika siapa saja bisa membuat senjata tiruan siap pakai seperti ini, ketika itulah aturan hukum mengenai kendali senjata oleh penegak hukum menjadi tidak berguna. Namun sisi gelap teknologi memang akan selalu ada. Anda tentu masih segar untuk mengingat printer kelas foto yang dipergunakan untuk mencetak uang palsu. Tetapi sisi terangnya tidak akan kalah menarik. Gambar Ilustrasi di sebelah kiri ini membuka mata kita mengenai kemungkinan terjadinya pola baru produksi barang-barang konsumer. Tidak perlu dibuat di pabrik, produsen cukup menjual desain, orang bisa mencetak sendiri :). Akibatnya? Karena produk tidak perlu dikirim secara fisik, maka biaya kirim tidak ada, Karena itu akan terjadi penghematan. Orang bisa berbagi file digital produk mereka yang mengakibatkan bab baru hukum hak cipta harus dibuat beberapa tahun lagi. Namun saat ini printer 3D ini masih menjadi rahasia dagang pabrikan besar. Belum akan menjadi fenomena konsumer secara umum. (Namun jika anda aktif mengikuti kickstarter, sudah mulai ada perintisnya) Courtesy Foto: http://www.gpiprototype.com/ |
Terobosan Teknologi Terjemahan Bahasa Terbaru
Dalam ranah antarmuka pengguna, topik terpenting - namun juga salah satu yang paling sulit bagi komputer - adalah suara manusia.
Sekitar tahun 70-an, teknologi pengenal suara manusia menggunakan model statistik dari ribuan sample suara manusia dan dalam beragam bahasa. Dikombinasikan dengan masih belum begitu berkembangnya kemampuan hardware komputer, teknologi ini masih jauh dari sempurna. Di tahun 2010, 40 tahun setelah itu, Microsoft memulai riset pengenalan suara ini dengan menggunakan pendekatan baru. Kali ini, cabang ilmu pengetahuan baru yakni neural network dipergunakan untuk memecahkan masalah ini. Dengan menggunakan model cara otak manusia bekerja dan dikombinasikan dengan kemampuan teknologi komputer yang telah meraksasa (big data), teknologi terbaru ini mampu mengurangi error s/d 30%. Jika dulu untuk setiap 4 kata akan terjadi error 1 kali, maka dengan teknologi terbaru ini bisa mencapai 1 kali kemungkinan error untuk setiap 7 kata. Belum sempurna tentunya. Tetapi terjadi progress yang signifikan. Dengan tingkat error yang cukup rendah ini, maka teknologi pengenalan suara manusia yang kemudian digabungkan dengan teknologi penterjemahan mampu membuat publik terhenyak. Karena ini memungkinkan orang bisa berbicara dengan bahasa asli mereka yang langsung diterjemahkan ke bahasa lain secara riil time. Hambatan terhadap bahasa sudah tampak akan diselesaikan dengan teknologi ini. Kita tidak perlu belajar bahasa asing dan berbagai bisnis yang terkait kursus bahasa asing segera mengalami masa senjanya. (Creative Desctruction) Saksikanlah video demo berikut yang akan membuat kita semua terpana. Dengan kata lain, teknologi seperti yang mungkin pernah kita lihat di film Star Trek, akan segera muncul tahun-tahun mendatang. Belum lagi juga terdapat teknologi lain yang dikembangkan oleh Apple (Siri) dan Google (Google Voice) yang tidak bisa diremehkan kemampuannya. |
10 Teknologi yang Menjengkelkan Pengguna
Berikut ialah daftar 10 teknologi yang banyak dipakai orang namun membuat sebal para penggunanya:
1. Voice Recognition (VR) Anda: "Tutik" VR: "Did you mean: Too Thick? Anda: "Tutik" VR: "Sorry, please try again..." Anda: "d@*%&mph#@!?*&%" VR: "Did you mean d@*%&mph#@!?*&% ?" 2. Alarm Mobil Tentu anda pernah mendengar ini: alarm mobil yang berbunyi terus menerus, seperti lolongan anjing di tengah malam, dan seperti tidak ada yang peduli ? Sebenarnya yang terjadi adalah orang yang bersangkutan tengah bergulat seru dengan remote control key yang ........ habis baterainya. Atau tengah terjadi korsleting listrik pada mobil tersebut. Entah karena debu atau kabel yang terbuka. Tidak ada jalan lain: cabut kabel aki. Mungkin anda berdoa dalam hati agar hal tersebut tidak terjadi pada diri anda. (Ilustrasi Gambar: Tetapi jika anda memutuskan untuk mencabut alarm mobil anda, ini yang bisa anda lakukan) 3. Captcha Meskipun tujuannya baik yakni untuk memfilter pengguna yang "bukan" manusia, tetapi hal ini membuat manusia yang asli jadi merasa terganggu. Setiap kali harus mengisi captcha (bahkan kata kunci pertama biasanya berupa captcha yang sulit dibaca/tidak mungkin dibaca), anda mungkin merasa disepelekan atau tak dipercaya. Tetapi fenomena captcha nampaknya masih akan tetap ada sampai ditemukan teknologi preventif. Salah satu idenya adalah mengganti captcha dengan game komputer singkat. Kalau anda menang, anda bisa masuk. Jika kalah, anda harus mengulang lagi. Jika anda draw, anda bisa mengisi captcha. 4. Kamera pada Tablet Komputer Pernahkah anda melihat orang merekam konser dengan komputer tablet ? Meskipun jarang terjadi (mungkin karena malu atau karena diteriaki orang di belakangnya) tetapi meletakkan kamera pada bagian belakang komputer tablet adalah teknologi yang ganjil dan terkesan dipaksakan. Agar hal ini tidak terjadi pada anda: jangan membeli tablet atau semprotlah lensa kamera belakang dengan cat hitam. (ilustrasi: Lebih parah: merekam dengan laptop, untuk sekedar bergaya) 5. Weker Memang kita sendiri yang mengeset alarm tersebut, namun tetap saja ketika kita dibangunkan, dan masih setengah sadar, kita biasanya akan menekan tombol "Bangunkan lagi saya nanti", dan siklus menjengkelkan ini terus berulang dan berulang. Solusinya? Tembak. (ilustrasi gambar) 6. Printer Inkjet Harganya yang murah, membuat anda segera membelinya. Hanya untuk kecewa kemudian ketika mengetahui bahwa printer canggih tersebut harus di reset atau cartridgenya rusak. Tidak sedikit dari pengguna printer inkjet yang kemudian menjualnya dengan harga murah. Atau bahkan membuangnya begitu saja karena harga printer baru dengan biaya service yang ternyata tidak jauh berbeda. Di pasar loak anda mungkin pernah melihat ada pedagang spesialis printer bekas yang tumpukan printernya setinggi gunung. Tumpukan tersebut seperti ingin mengejek anda. Dan ini adalah bukti di lapangan bahwa perusahaan printer inkjet berhasil menjual produknya. Dengan sukses. 7. Remote Control Masuknya remote control aspal yang berharga murah adalah solusi bagi sebagian orang yang punya anak kecil. (Karena punya anak kecil seringkali berarti remote control asli sering terjatuh dan kemudian pecah/rusak.) Meskipun dengan remote "baru" tersebut seringkali yang terjadi adalah anda menekan tombol, namun TV anda tidak bereaksi. Anda tekan sekali lagi tetap tidak ada reaksi. Ah, anda kemudian berpikir ide cemerlang untuk membeli baterai baru. Setelah terpasang, anda tekan sekali lagi remote tersebut. Hasilnya: tetap tidak ada reaksi dari TV anda. Kemudian anda membantingnya. Masalah-sementara-selesai. Oya, satu masalah lagi: Remote Control sering berpindah tempat tanpa permisi. 8. QR Code QR Code adalah teknologi yang cerdas dan didesain dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Namun mengubah-ubah posisi handphone untuk sekedar agar handphone anda membaca QR code adalah hal yang menjengkelkan. Masih lebih mudah membuka search engine, masukkan keyword, dst. Sebelumnya anda harus mengunduh aplikasi pembaca QR Code untuk platform anda. Lalu membiarkan kamera handphone anda beberapa saat di atas barcode tersebut. Mirip ketika kasir supermarket menscan barang belanjaan. Setelah beep terdengar, anda bisa menuju website yang dimaksud dalam QR Code tersebut. Bagi marketer, QR code sangat menarik. Karena ini memungkinkan mereka memberi promosi khusus yang tak terbaca oleh pemirsanya. Mirip beriklan di dinding bus antar kota yang melaju kencang. Bagi pemirsa, QR Code berarti lebih banyak kesempatan agar kode-kode semakin banyak dan untuk tak dipedulikan. Dan pada akhirnya orang menyerah untuk kemudian kembali ke laptop. Bermain dengan search engine. 9. Knalpot Di negara maju, hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena aturan yang ketat dan sanksi yang benar-benar dijalankan. Namun di negara sedang berkembang, pemandangan "Kompor Berjalan" adalah hal yang sering ditemui. Begitu juga dengan aturan yang tak benar-benar serius. Asap kendaraan yang bercampur dengan oli yang terbakar, ini tidak pernah menyenangkan, terlebih jika anda tepat berada di belakangnya. Electric car anyone? 10. VCD Pernah menonton VCD yang kepingannya sudah tergores ? Biasanya anda bisa memperolehnya di tempat persewaan VCD. Yang paling menjengkelkan adalah, jika adegan yang 'macet' tepat pada saat adegan yang seru dan ingin kita tonton. Salah satu solusinya adalah, mengkopi VCD tsb ke dalam komputer, lalu membuang bagian yang rusak tersebut. (jika komputer masih bisa membacanya). Siapa bilang teknologi semuanya mempermudah hidup manusia ? Ada bentuk-bentuk teknologi yang hadir untuk memberi anda masalah kedua: bagaimana menjadi orang yang sabar, pemaaf, dan penuh pengertian. Ide artikel: Roberto Baldwin/Wired Magazine |