Senin, 10 Desember 2012


pendidikan budi pekerti
Anak-anak kita adalah titipan dari Yang Maha Kuasa dan merupakan amanah yang yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sejak dalam kandungan, membesarkan, hingga menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang berbudi pekerti, hormat kepada orangtua, hormat kepada orang lain yang lebih tua, dan sayang terhadap sesamanya. Dalam ajaran Agama Islam lebih dikenal sengan ssebutan anak yang soleh dan solihah.
Tantangan yang begitu berat di jaman canggih seperti sekarang dimana teknologi komunikasi yang tidak mengenal batas membuat para orang tua kebingungan bagaimana cara mengarahkan, menjaga para putra putrinya agar tidak terbawa arus yang akan menjerumuskan mereka.
Anak-anak yang korban teknologi sudah sering kita lihat di media massa baik media cetak maupun media elekronik, mulai dari korban akibat video porno, narkoba, penipuan lewat jejaring sosial dan sebagainya.
Lantas siapa yang harus disalahkan ? Tidak ada yang dapat disalahkan sebab memang kemajuan teknologi tidak dapat dibendung oleh siapapun. Yang jelas tugas para orang tua yang masih mempunyai putra-putri yang saat ini beranjak dewasa cukup berat. Terutama bagi para orang tua yang terlambat memberikan pendidikan spiritual dan budi pekerti tentu akan merasakan betapa sulitnya mengendalikan dan mengawasi mereka.
Hanya dengan pendidikan spiritual dan budi pekerti sejak dini (balita), maka kecenderungan mereka kelak beranjak dewasa akan lebih terpagari dan akan mampu membentengi dirinya dari pengaruh-pengaruh lingkungan yang kurang baik, dan mereka memiliki filter untuk memilih dan memutuskan sesuatu termasuk memilih teman bergaul.
Pada saat ini mulai pendidikan Taman Kanak-kanak sudah ditanamkan budi pekerti, pengenalan Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan lain-lain. Pelajaran-pelajaran tersebut akan tertanam pada otak kiri mereka hingga mereka dewasa. Pendidikan budi pekerti tersebut sekaligus  akan menjadi dasar yang sangat menentukan untuk dapat menerima pelajaran budi pekerti yang lebih tinggi. Peran orang tua sangat menentukan dalam pembentukan ahlak para putra-putrinya.
Oleh karena itu, sayang anak itu bukan hanya memikirkan kebutuhan jasmaninya saja tetapi harus ada keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani anak-anak kita. Insya Allah apabila kita lakukan sejak anak-anak kita usia balita.. maka tugas kita tidak akan terlalu berat ketika mereka beranjak dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar